Pada saat inilah datang Eul, salah seorang modder yang berusaha membuat ulang AoS ke dalam engine Warcraft 3: ROC dengan menggunakan nama Defense of the Ancients atau DotA. Ketika masih ditangan Eul, DotA masihlah dalam tahap Alpha. Belum ada PvP lima lawan lima, hanya ada lima pemain melawan lima karakter hero yang dikendalikan oleh AI.
Kisah DotA pun Berlanjut
Setelah beberapa lama mencoba mengembangkan DotA, Eul mendadak hilang dari komunitas modder. Lalu datanglah seorang pengguna bernama Guinsoo dan Pendragon yang melanjutkan pengembangan proyek DotA. Mereka memodifikasi DotA milik Eul dan membuat DotA versi mereka sendiri yang berjudul DotA: Allstars. DotA: Allstars ini yang menjadi map DotA yang umum kita mainkan di Warcraft 3.
Seiring waktu jumlah pemain semakin banyak, pada saat inilah Guinsoo dan Pendragon mengajak Icefrog juga Neichus untuk turut membantu pengembangan proyek DotA. Berawal dari versi 4.xx, Guinsoo dan Pendragon terus terlibat dalam proyek DotA sampai versi 5.xx. Pemain semakin banyak dan kompetisi pun jadi bermunculan, sampai akhirnya map versi 5.84c v2 jadi map DotA paling stabil yang digunakan untuk kompetisi.
Pada versi awal map DotA, masih banyak hal yang belum muncul dalam game ini. Karakter Roshan baru muncul pada map versi 4.0a ketika Guinsoo pertama kali mengembangkan DotA. Beberapa hero seperti Tidehunter, Ursa Warrior, Atropos the Bane Elemental, Keeper of the Light, Tinker, Ogre Magi, Pudge, dan Sand King bahkan baru diperkenalkan pada map 5.xx.
Icefrog dan Dota 2
Sumber: imgur.com
Tahun 2005 setelah perilisan map DotA versi 6.00. Guinsoo dan Pendragon memutuskan untuk berhenti dari dunia modifikasi map. Proyek DotA pun akhirnya diteruskan oleh Icefrog sejak map versi 6.01. Memasuki tahun 2009 diketahui Guinsoo dan Pendragon ternyata bergabung dengan Riot Games dan membuat League of Legends. Meski begitu Icefrog masih terus memilihara map DotA sampai sekitar tahun 2010.
Tahun tersebut jadi titik tolak perkembangan DotA. Icefrog mengumumkan bahwa dirinya telah dipercaya oleh Valve untuk mengembangkan sekuel DotA yang berdiri dalam sebuah game sendiri bernama Dota 2. Tak seperti League of Legend ataupun Heroes of Newerth, Valve meyakinkan bahwa Dota 2 akan sama persis layaknya DotA. Sehingga para pemain lama tak perlu dikhawatirkan harus mempelajari mekanisme game dari awal lagi.
Kisah DotA Berlanjut di Dota 2
Pada 9 Juli 2013, Dota 2 akhirnya
resmi terbuka untuk dimainkan secara umum. Modifikasi map Warcraft 3
tersebut pun akhirnya melanjutkan kisahnya dalam kemasan baru yaitu Dota
2. Sampai saat ini Dota 2 masih jadi salah satu game MOBA favorit. Di
luar dari perdebatan yang ada di dalam komunitas, tetap saja Dota
berkembang berkat antusias komunitasnya. Bahkan turnamen The
International pun bisa jadi besar berkat dukungan komunitas yang turut
menyumbang total hadiah yang didapatkan melalui Compendium.Sampai saat ini sudah sangat banyak sekali perubahan yang terjadi pada Dota 2, mulai dari layout map, mekanisme hero, item-item baru dan lain sebagainya. Meski begitu perubahan-perubahan inilah yang membuat Dota tetap menarik dimainkan sampai saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar